Sunday 22 September 2013

Sekolah Sebagai Laboratorium Demokrasi



Sekolah Sebagai Laboratorium Demokrasi
Dalam konteks pendidikan formal, khususnya pada jenjang pendidikan dasar, sekolah seyogyanya dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial-pedagogis yang kondusif atau memberi suasana bagi tumbuh-kembangnya berbagai kualitas pribadi peserta didik. Oleh karena itu sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang mempu memberi keteladanan, membangun kamauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran demokrasi.
Sekolah dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 disebut “satuan pendidikan” Sekolah Dasar (SD) sebagai satuan pendidikan merupakan suatu entity (satuan utuh) wahana pendidikan nasional yang mencapai tujuan pendidikan nasional.
Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangkan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersisi jamak. Sifat multidimensional itu antara lain terletak pada   :
                                      1.         Pandangannya yang pluralistik-uniter (bermacam-macam tetapi menyatu dalam pengertian Bhinneka Tunggal Ika)
                                      2.         Sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat global secara harmonis
                                      3.         Tujuannya yang diarahkan kepada semua dimensi kecerdasan (spiritual, rasional, emosianal, dan sosial)
                                      4.         Konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka, fleksibel atau luwes, dan bervariasi merujuk kepada dimensi tujuannya.
              Apabila ditampilkan dalam wujud program pendidikan paradigma baru, salah satunya menuntut tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk memahami penerapan demokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki wawasan yang luas tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks.

Strategi Umum Pengembangan Warga Negara yang Demokratis di Lingkungan Sekolah
Strategi dapat diartikan sebagai serangkaian langkah yang dipilih untuk mencapai tujuan atau target. Winataputra (2005) menjelaskan karakteristik pokok untuk masing-masing strategi, yaitunya sebagai berikut:

1)      Pertemuan kelas berita baru
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan kelas guna membahas berita aktual yang ada di media masa.
2)      Cambuk bersiklus
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan saling bertanya dan menjawan secara bergantian.
3)       Waktu untuk penghargaan
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk memberikan penghargaan terhadap orang lain.
4)      Waktu untuk yang terhormat
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui acara yang secara khusus diadakan atas inisiatif siswa untuk memberi penghargaan untuk orang yang sangat dihormati.
5)      Pertemuan perumusan tujuan
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan yang sengaja diadakan atas inisiatif guru dan/atau siswa untuk merumuskan visi atau tujuan sekolah.
6)      Pertemuan legislasi
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk merumuskan norma atau aturan yang akan dilakukan di sekolah.
7)      Pertemuan evaluasi aturan
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui untuk mengevaluasi pelaksanaan norma atau aturan yang telah disepakati yang berlaku di sekolah.
8)      Pertemuan perumusan langkah kegiatan
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk menetapkan prioritas atau tahapan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dibawah supervisi sekolah.
9)      Pertemuan refleksi belajar
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan pengendapan dan evaluasi terhadap proses hasil belajar setelah selesai satu atau beberapa pertemuan.
10)  Pertemuan pemecahan masalah
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan terencana untukmemecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar yang menyangkut kehidupan siswa.
11)  isu akademis
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk membahas akademis.
12)  Pertemuan perbaikan kelas
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk membahas masalah yang menyangkut kehidupan siswa.
13)  Pertemuan tindak lanjut
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk membahas tundak lanjut suatu kegiatan
14)  Pertemuan perencanaan
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk menyusun rencana bersama.
15)  Pertemuan pengembangan konsep
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk menyusun gagasan baru untuk pemecahan masalah yang pelik.
16)  Pembahasan situasi pelik
Merupakan strategi  pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk membahas masalah yang pelik.
17)  Kotak saran
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pengumpulan saran secara bebas dan rahasia.
18)  Pertemuan dalam pertemuan
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan kelompok kecil dalam konteks pertemuan klasikal atau pertemuan besar.

















DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment