PERKEMBANGAN BAHASA
A.
HAKEKAT
PERKEMBANGAN BAHASA
Perkembangan
bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat
berkomunikasi lisan, tertulis, maupun penggunaan tanda-tanda isyarat.
Perkembangan
bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun
tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan
kemampuan bahasa anak dan membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan
model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk
diskusi atau komunikasi bebas.
Dalam
pada itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah dan
lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun di rumah, karena bahasa
sangat diperlukan dalam kehidupan anak sehari-hari.
Bahasa
merupakan alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Setiap orang senantiasa
berkomunikasi dengan dunia sekitarnya; dengan orang di sekitarnya.Sejak bayi
manusia telah berkomunikasi dengan dunia. Menangis di saat kelahiran, mempunyai
arti bahwa di samping menunjukkan gejala kehidupan, juga merupakan cara bayi
itu berkomunikasi dengan sekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi
dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan sura untuk menyampaikan isi pikiran
kepada orang lain. Setiap manusia mengawali komunikasinya dengan dunia
sekitarnya melalui bahasa tangis. Melatih bahasa tersebut seorang bayi mengkomunikasikan
segala kebutuhan dan keinginannya. Sejalan dengan perkembangan kemampuan serta
kematangan jasmani tcrutama yang bertalian dengan proses bicara, komunikasi
tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang di sekitarnya
lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan bersahabat
dengannya.
Terdapat
perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa
mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang’diutarakan dalam bentuk lisan.
tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ckspresi wajah pantomim atau seni.
Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif
untuk berkomunikasi, dan paling penting serta paling banyak dipergunakan.
Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia
anak. Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan perkembangan tersebut, sebab
pada masa ini, sangat menentukan proses belajar. Hal ini dapat. dilakukan
dengan memberi contoh yang baik, memberikan motivasi pada anak untuk belajar
dan scbagainya. Orang tua sangat bertanggung jawab alas kesuksesan belajar anak
dan seyogianya selalu berusaha meningkatkan potensi anak agar dapat berkembang
secara maksimal. Pada gilirannya anak akan dapat berkembang dan tumbuh menjadi
pribadi yang bahagia karena dengan muclali berkomunikasi dengan lingkungan,
bersedia memberi dan mencrima segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya.
Dengan
demikian dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak penyampai isi
pikiran dan penerima isi pikiran. Dalam percakapan kedua pihak tersebut sering
berganti fungsinya, antara penerima dan penyampai isi pikiran.
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA
Berbahasa
berkait erat dengan kondisi pergaulan.Oleh sebab itu perkembangannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu adalah:
1. Umur
anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang
pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa
seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.
Factor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan
organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.
2. Kondisi
lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member
andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan
perkotaan akan berbeda dengan di lingkungan di perdesaan. Begitu pula
perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil
menunjukkan perbedaan.
3. Kecerdasan
anak
Perkembangan
bahasa anak dapat dilihat dari tingkat intelegensinya.Anak yang perkembangan
bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi normal atau diatas
normal.Namun begitu, tidak semua anak yang mengalami kelambatan perkembangan
bahasanya dikategorikan anak yang bodoh.
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara,
gerakan, dan mengenal tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang
baik.Kemampuan motorik seseorang berkoelasi positif dengan kemampuan
intelektual atau tingkat berfikir.Ketepatan meniru memproduksi perbendaharaan
kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami
atau menangkap maksud suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja
piker atau kecerdasan seorang anak.
4. Status
social ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus social ekonomi baik, akan
mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak, anggota
keluarganya.
Beberapa
studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi
keluarga menunjukkan bahwa anak yang dari keluarga miskin mengalami
keterlambatan dalam perkembangan bahasanaya dibandingkan dengan anak yang
berasal dari keluarga yang lebih baik.Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan
perbedaan kecerdasan dan kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang
memperhatikan perkembangan bahasa anaknya) dan pada keluarga kelas rendah,
kegiatan keluarga cenderung rendah kurang terorganisasi dari pada kelas
menengah keatas.Pembicaraan antar keluarga juga jarang-jarang karena
kegiatannya berfokus pada pencarian pendapatan, sehingga perkembangan bahasa
anak kurang diperhatikan (Hetzer & Reindorf dalam Hurlock 1996).
Menurut
Gegas (1979) dan Peterson serta Rollins (1987) dalam (Friedman, 1998)
menyatakan bahasa dan kemampuan linguistik amat berkembang dikalangan anak dari
kelas menengah keatas. Ibu dari kelas bawah lebih mengandalkan penggunaan
perintah atau komando, padahal ibu dari kelas menengah keatas cenderung
menjelaskan alasan adanya suatu aturan, selain itu perilaku ibu dan teknik
dipengaruhi oleh banyaknya stres dan ketegangan yang dialmai ibu, sumber-sumber
yang digunakan untuk membantu konseling, dan mendukung mereka, juga sosialisasi
mereka sndiri sebagai anak yang menggambarkan suatu kelas sosial dimana mereka
berasal.
Menurut (Friedman, 1998) sosial
ekonomi adalah tingkatan kelas sosial masyarakat dibidang ekonomi yang terbagi
dalam:
- Kelas sosial rendah dengan kreteria hanya mampu mencukupi kebutuhan primer saja (sandang, pangan, papan)
- Kelas sosial ekonomi menengah dengan kreteria mampu mencukupi kebutuhan primer dan sekunder (kebutuhan akan hiburan, rekreasi, menonton film dan lain-lain)
- Kelas sosial ekonomi atas dengan kreteria mampu mencukupi kebutuhan primer, sekunder, tersier (kebutuhan akan barang mewah: perhiasan, mobil, vila dan lain-lain)
5. Kondisi
fisik
Kondisi fisik di sini dimaksudkan kondisi kesehatan
anak.Kesehatan merupakan faktor keluarga
yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, tetutama pada bahasa awal
kehidupannya. Apabila anak mengalami sakit terus-menerus maka anak tersebut
akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasa anak secara
formal.Seseorang
yang cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli,
gagap, organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan berkomunikasi
dan tentu saja akan mengganggu perkembangan dalam berbahasa.
C.
TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN BAHASA
Anak
mempunyai potensi untuk melahirkan apa yang ada di bathinnya melalui suara.
Pertumbuhan suara akan membentuk bahasa. Bahasa adalah ucapan pikiran dan perasaan
manusia dengan mempergunakan alat bunyi yang teratur. William Stern & Clara
Stern (Tim PGSD, 1996:210) membagi perkembangan bahasa dalam lima tingkatan:
1. Masa
pendahuluan (0,6-1,0) anak mengeluarkan bunyi tidak sengaja, tak berarti.
Akhirnya mengeluarkan bunyi tertentu. Mula-mula bunyi tunggal, tersusun, huruf
hidup, mati bibir sehingga terbentuk kata mama-papa. Kata tersebut diulang lalu
diberi arti oleh orang dewasa melalui bimbingan perbaikan sehingga bahasa.
Seandainya tidak dibimbing maka anak tak bisa bercakap. Oleh karena itu tidak
baik kita bersikap gagu dalam membimbing, sebab, akibatnya bisa fatal.
2. Masa
pertama (1,0-1,6) anak sudah dapat mengucapkan sepatah kata yang merupakan
kalimat lengkap (single word sentence).
Contoh: Mim (ibu saya minum). Makan (ibu saya makan).
3. Masa
kedua (1,6-2,0) pada anak sudah timbul kesadaran bahwa semua benda mempunyai
nama. Anak haus kekayaan bahasa, dan mulai bertanya apa itu? Mula-mula nama
benda-nama pekerjaan-nama sifat.
4. Masa
ketiga (2,0-2,6) anak sudah mengetahui perbandingan dan menanyakan: di mana,
dari mana. Anak ingin mengetahui tempat asal sesuatu. Perkataan sudah memakai
awalan dan akhiran.
5. Masa
keempat (2,6-5,0) anak sudah dapat membuat kalimat majemuk. Dan dapat
membedakan mana yang penting dan mana yang kurang penting. Pertanyaan selalu
didahului kata mengapa, kenapa. Anak ingin mengetahui pertautan.
Perkembangan
bahasa ini sangat cepat bila keluarga menyediakan buku gambar dan anggota
keluarga memiliki bahasa yang relative baik.Masa kedua sampai masa keempat
disebut baby talk (mabuk bicara).Setelah umur 5 tahun diperkirakan anak sudah
menguasai 2000 kata yang merupakan 6% isi kamus biasa.
D.
PENGARUH
KEMAMPUAN BAHASA TERHADAP PERKEMBANGAN BERFIKIR
Kamampuan
berbahasa dan kemampuan berfikir saling berpengaruh satu sama lain. bahwa
kemampuan berfikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan
berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berfikir. Seseorang yang rendah
kemampuan berfikirnya, akan megalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan
berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi
berarti melakukan konteks dengan yang lain. Seseorang menyampaikan ide dan
gagasannya dengan berbahasa dan
menangkap ide dan gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil
makna ide dan gagasan itu merupakan proses berfikir yang abstrak. Ketidaktepatan
menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang
diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berfikir menjadi
tidak tepat benar. Ketidaktepatan hasil pemrosesan piker ini diakibatkan
kekurangmampuan dalam bahasa.
E.
PERKEMBANGAN
INDIVIDUAL DALAM KEMAMPUAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA SERTA IMPLIKASINYA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
Menurut
Chomsky (Woolfolk, dkk., 1984: 70) (dalam Tim PGSD, 1996: 220) anak dilahirkan
ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang
yang lain, factor lingkunngan akan mengambil peranan yang cukup menonjol,
mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata dan
bahasa sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya
sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang
berbeda-beda. Wahab (1999: 147) mengemukakan, kegiatan belajar mengajar yang
diciptakan secara efektif akan membentuk perkembangan bahasa anak.
Bahasa
berkembang dipengaruhi oleh factor lingkungan, karena kekayaan lingkungan akan
merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai
dengan proses meniru. Dengan demikian anak yang berasal dari lingkungan yang
berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.
DAFTAR PUSTAKA
Darnis arief dan
khairanis. 2000. Perkembangan dan Belajar
Peserta Didik. Padang: DIP Universitas Negeri Padang.
http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/12/perkembangan-bahasa-pada-anak/
(diakses 7 April 2012)
No comments:
Post a Comment