RUANG LINGKUP, METODE, PEMBAGIAN FILSAFAT
A. Ruang
Lingkup Filsafat
Filsafat merupakan sekumpulan sikap
dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang baisanya diterima secara
kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap terhadap kepercayaan dan
sikap yang sangat kita junjung tinggi. Adapun menurut pendapat para ahli
tentang ruang lingkup filsafat :
- Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.
- Tentang ada dan tidak ada.
- Tentang alam, dunia dan seisinya.
- Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.
- Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
- Tuhan tidak dikecualikan.
Adapun ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan
pikiran manusia yang amat luat. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar,
benar ada (nyata), baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak
terlihat). Jadi obyek filsafat itu tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat
yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalhan kehidupan mausia, alam
semesta dan alam sekitarnya adalah juga objek pemikiran filsafat pendidikan.
Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih
terasa. Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat
tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan
masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah
bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat
boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi
mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang
tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri. Filsafat itu erat hubungannya
dengan pengetahuan biasa, tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara
ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.
B. Metode
dalam Filsafat
Filsafat
memiliki berbagai metode, yaitunya sebagai berikut:
1.
Metode
historis atau sejarah
Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat
itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus agak panjang untuk
penulaannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.
2.
Metode
Ikhtisar
Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam
filsafat dan menguraikan jawaban.
3.
Metode
Sistematis
Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia
yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya
disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya
4.
Metode
Kombinasi
Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis,
tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting
yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan
pikirannya
Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan
mempunyai metode tertentu misalnya :
a) Contemplative (perenungan)
Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu,
tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup,
kebenaran, keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang
sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu
sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh dalam
kesendirian atau kapan dan dimanapun.
b) Speculative
Juga bagian dari perenung/ merenung. Karena melalui
perenungan dengan pikiran yang tenang kritis, pikiran umum cenderung
menganlisis, mengubungkan antara masalah berulang-ulang sampai pada tujuan.
c) Deductive
Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat
berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode
agar saling komplimentasi, selain melengkapi.
Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya
perkembangan berfikir seorang pribadi, melalui proses :
1) Tingkat indra
2) Tingkat ilmiah (rasional kritis,
objektif, sistematis)
3) Tingkat filosofis (reflective
thinking)
4) Tingkat religius
Perangkat metode filsafat adalah Logika yaitu cara-cara atau
aturan-aturan berfikir untuk mencapai kesimpulan setelah didahului oleh premis.
Perangkat tersbut diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Logika Deduktif yaitu Berangkat dari
pernyataan umum yang tidak dipertanyakan lagi (dalil) untuk memperoleh
kesimpulan khusus. Pembuktian logika deduktif dijelaskan dalam silogisme
kategoris, terdiri dari 3 pernyataan yaitu : premis mayor, premis minor, dan
kesimpulan.
2) Logika Induktif yaitu : Penarikan
kesimpulan yang berasal dari pernyataan – pernyatan khusus.
C. Pembagian Filsafat
Berikut ini beberapa pembagian
filsafat menurut beberapa para ahli :
1)
Alcuinus, salah seorang tokoh “Filsafat
Scholastik” pada zaman abad pertengahan membagi filsafat sebagai berikut :
a. Bagian fisika yang menyelidiki
apakah sebab-sebabnya sesuatu itu ada.
b. Bagian etika yang menentukan tata
hidup.
c. Bagian logika yang mencari
dasar-dasar untuk mengerti.
2)
Al-Kindi
ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat menjadi tiga bagian yaitu :
a. Ilmu fisika, tingkatan terendah
b. Ilmu matematika, tingkatan tengah
c. Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi
3)
Al-Farabi
dan Ibnu Sina membagi dua bagian yaitu filsafat teori dan filsafat praktek.
4)
Prof.
DR. M. J. Langeveld
membagi filsafat dalam tiga lingkungan masalah, yaitu
a. Lingkungan masalah-masalah keadaan
(metafisika, manusia dan lain-lain)
b. Lingkungan masalah-masalah
pengetahuan (teori pengetahuan, teori kebenaran, logika).
c. Lingkungan masalah-masalah nilai (teori
nilai, etika, estetika, yang bernilai berdasarkan religi).
5)
Prof.
Alburey Castell
membagi filsafat ke dalam enam bagian sebagai berikut :
a. Masalah theologies.
b. Masalah metafisika.
c. Masalah epistimologi.
d. Masalah etika.
e. Masalah politik.
f. Masalah sejarah.
6)
H.De
Vos membagi filsafat ke dalam sembilan
golongan sebagai berikut:
a. Logika
b. Metafisika
c. Ajaran tentang ilmu pengetahuan
d. Filsafat alam
e. Filsafat kebudayaan
f. Filsafat sejarah.
g. Etika
h. Estetika
i.
Anthropologi.
7)
Plato
membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut :
a. Dialetika, tentang ide-ide atau
pengertian-pengertian umum.
b. Fisika, tentang dunia materil.
c. Etika, tentang kebaikan.
8)
Aristoteles
membagi 4 cabang yaitu :
a. Logika
b. filsafat teoritis
c. filsafat praktis
d. filsafat peotika
Pembagian filsafat menurut bagan induktif
a.
Metafisika
1. Metafisika fundamental, yaitu
kritikan
2. Metafisika sistematis, yaitu
ontology dan theodyca
b.
Filsafat
tentang :
1. Alam, yaitu kosmologia
2. Manusia, yaitu anthropologia
c.
Filsafat
rasional-logika
1. Logika umum/formal, yaitu logika
2. Logika khusus/material, yaitu
filsafat tentang ilmu pengetahuan.
d.
Filsafat
praktis atau tentang kebudayaan
1. Filsafat praktis (tentang
keseluruhan kegiatan manusia)
a) Filsafat etika, yaitu etika umum dan
etika khusus
b) Filsafat tentang agama
2. Filsafat kebudayaan (tentang
perbuatan lahiriah manusia)
a) Bagian umum : filsafat kebudayaan
b) Bagian khusus : filsafat tentang
bahasa, kesenian, hukum, pendidikan, manusia, dan lain-lain.
Pembagian filsafat menurut bagan
deduktif
(a)
Pengetahuan
adalah kesadaran akan hal sesuatu, kesadaran akan diri kita sendiri.
(b)
Pengakuan
bahwa aku ini ada. Karena andaikata aku tak ada bagaimanakah aku dapat berdiri
di alun-alun dan sadar akan diriku sendiri.
(c)
Pengakuan
bahwa kodrat saya adalah sadar akan diriku sendiri, mengerti akan diriku
sendiri, ini adalah aspek rohani. Tetapi berdiri di suatu tempat adalah aspek
jasmani.
(d)
Pengakuan
dunia yang ku injak itu yaitu di alun-alun.\
(e)
Penilaian
perbuatan ini, artinya dalam kenyataan setiap perbuatan itu apakah baik atau
tidak baik, sesuai dengan kodrat saya atau tidak sesuai dengan kodrat saya.
(f)
Dan
mengenai perbuatan ini saya yakin harus memberikan pertanggungjawaban terhadap
suara batin saya sebagai suatu kekuasaan yang berada di dalam maupun di atas
yang akhirnya terhadap Tuhan.
Dalam
eksistensinya yang baru filsafat mempunyai beberapa bagian atau cabang yaitu :
- Logika, filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau salah.
- Metafisika, filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika dan hakikat yang bersifat transcendental yaitu di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia.
- Etika, filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang buruk.
- Estetika, filsafat tentang pola cita rasa atau kreasi yang indah dan yang jelek.
- Epistimologi, filsafat tentang ilmu pengetahuan.
- Filsafat-filsafat khususnya lainnya, yaitu filsafat bahasa, filsafat kesenian, filsafat teknik, filsafat ekonomi, filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan sebagainya.
C.
Beda
Filsafat dengan Ilmu dan Agama
Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang non empiric
dan non eksperimental diperoleh menusia melalui usahanya dengan pikiran yang
mendalam. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan mengenai susuatu kenyataan yang
tersusun sistematis dan usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan,
pengamatan dan percobaan, sedangkan agama adalah kebenaran yang bersumber dari
wahyu tuhan mengenai berbagai hal kehidupan manusia dan lingkungannya.
Perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama dapat dikatakan
sebagai :
·
Filsafat
menyelidik, membaca serta memikiran seluruh alam kenyataan dan menyelidik
bagaimanan hubungan satu sama lainnya. Sedangkan ilmu lain menyelidiki hanya
sebagian saja dari alam
·
Filsafat
tidak saja menyelidiki tentang sebab akibat tetapi menyelidiki hakikatnya
sedangkan ilmu lain tidak membahas tentang sebab akibat (peristiwa)
·
Filsafat
dalam pembahasannya apa ia sebenarnya darimana asalnya dan hendak kemana
perginya sedangkan ilmu lain harus menjawab bagaimana dan apa sebabnya.
Ilmu bersifat deskriptif tentang obyeknya agar dapat
menemukan fakta-fakta, teknik-teknik dan alat-alat. Filsafat tidak hanya
melukiskan sesuatu, melainkan membantu manusia untuk mengambil keputusan
tentang tujuan, nilai dan tentang apa yang harus diperbuat manusia. Filsafat
tidak netral, karena faktor-faktor obyektif memegang peranan yang penting dalam
berfilsafat. Ilmu bersifat analitis, ilmu pengetahuan hanya menggarap salah
satu lapangan pengetahuan sebagai obyek formalnya. Sedangkan filsafat belajar
dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu (sinoptis),
karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada
bagian-bagiannya.
Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu. Ilmu ingin mengetahuai
sebab dan akibat dari sesuatu, sementara filsafat tidak terikat pada satu
ketentuan dan tidak mau terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan
dan penyelidikan tentang hakikat sesuatu yang menjadi objek dan materi
bahasannya. Sedangkan agama merupakan wujud kebenaran dan keselamatan manusia
untuk hidup di dunia dan akhir. Dapat dikatakann bahwa perbedaan filsafat dengan
ilmu dan agama yaitu sebagai berikut :
v Filsafat adalah pengetahuan tentang
non empirik dan nonekspirmental diperoleh manusia melalui usaha
v Ilmu adalah kumpulan pengetahuan
mengenai suatu kenyataan yang tersusun sistematis dari usaha manusia yang
dilakukan dengan penyelidikan, pengamatan, dan percobaan
v Agama adalah kebenaran yang
bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai hal kehidupan manusia dengna
lingkungannya.
v Sumber kebenaran, filsafat dan ilmu
bersumber dari manusia itu sendiri, sedangkan agama besumber dari alloh
v Pendekatan ( approach ) kebenaran,
filsafat dengan jalann perenungan, ilmu dengan jalan riset dan percobaan,
sedangkan agama mengacu pada wahyu alloh,
Secara umum perbedaan antara filsafat dengan ilmu yaitu :
ü Ilmu berhubungan dengan lapangan
yang terbatas, filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman untuk
memperoleh suatu pandangan yang lebih komprehensif tentang sesuatu.
ü Ilmu menggunakan pendekatan analitis
dan deskriptif, sedangkan filsafat sintesis dan sinopsis, berhubungan dengan
sifat-sifat dan kualitas alam dan hidup secara keseluruhan.
ü Ilmu menganalisis keseluruhan
menjadi bagian-bagian, dari organisme menjadi organ-organ, filsafat mencoba
membedakan sesuatu dalam bentuk sintesis yang menjelaskan dan mencari makna
sesuatu secara keseluruhan.
ü Ilmu menghilangkan faktor-faktor
pribadi yang subyektif sedangkan filsafat tertarik kepada personalitas,
nilai-nilai dan semua pengalaman.
ü Ilmu tertarik kepada hakikat sesuatu
sebagaimana adanya, sedangkan filsafat hanya tertarik kepada bagian-bagian yang
nyata, melainkan juga kepada kemungkinan-kemungkinan yang ideal dari suatu
benda, nilai dan maknanya.
ü Ilmu meneliti alam, mengontrol
proses alam sedangkan tugas filsafat mengadakan kritik, menilai dan
mengkoordinasikan tujuan.
ü Ilmu lebih menekankan pada deskripsi
hukum-hukum fenomenal dan hubungan kausal. Filsafat tertarik dengan hal-hal
yang berhubungan dengan pertanyaan “why” dan “how”.
No comments:
Post a Comment