5. Keterampilan Bertanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan dengan baik adalah mengajar dengan
baik. hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya guru tidak
berhasil menggunakan teknik bertnya yang efektif. Keterampilan bertanya menjadi
penting jika dihubungkan dengan pendapat yang mengatakan berfikir itu sendiri
adalah bertanya
Dalam PBM tujuan pertanyaan yang diajukan guru ialah agar
siswa belajar yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir,
baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa. Bertanya
merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang terkenal.
Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal seperti
stimulasi efektif yang mendorong kemampuan berfikir, antara lain.
1. Merangsang kemampuan berfikir siswa
2. Membantu siswa dalam belajar
3. Mengarahkan siswa
pada tingkat interaksi belajar yang mandiri
4. Meningkatkan
kemampuan berfikir siswa dari kemampuan tingkat rendah ke kemampan
tingkat yang lebih tinggi
5. Membantu siswa dalam mencapai tujuan
pelajaran yang dirumuskan.
Cara bertanya yang digunakan mempunyai pengaruh dalam
pencapaian hasil belajar sehingga ketrampilan bertanya dibedakan atas :
ketrampilan bertanya dasar, mempunyai beberapa komponen yang perlu diterapkan
dalam mengajukan segala jenis pertanyaan, sedangkan ketrampilan bertanya lanjut
: lanjutan dari bertanya dasar yang mengutamakan usaha pengembangan kemampuan
berfikir siswa.
Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan dasar
bertanya adalah :
1) Pengungkapan
pertanayaan secara jelas dan singkat
2) Pemberian acuan supaya
siswa dapat menjawab dengan tepat, dalam mengajukan pertanyaan guru perlu
memberikan informasi-informasi yang menjadi acuan pertanyaan. Contoh
: Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan angin
terutama jika tanah itu gundul, tanah yang bagaimana lagi yang mudah terjadi
erosi tanah oleh air.
3) Pemusatan kearah jawaban yang
diminta. Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara meminta siswa yang berbeda
untuk menjawab pertanyaan yang sama.
4) Pemindahan giliran menjawab. Pemindahan
giliran menjawab dapat dikerjakan dengan cara meminta siswa yang berbeda untuk
menjawab pertanyaan yang sama
5) Penyebaran pertanyaan. Dengan maksud
tertentuguru dapat melemparkan pertanyaan ke seluruh kelas, kepada peserta
didik tertentu, atau menjabarkan respons siswa kepada peserta didik yang lain.
6) Pemberian waktu berfikir. Dalam
mengajukan pertanyaan guru harus berdiam diri sesaat sebelum menunjukkan
peserta didik merespons pertanyaan.
7) Pemberian tuntunan, bagi peserta
didik yang mengalami kesukaran dalam menjawab pertanyaan , strategi tuntunan
perlu dikerjakan. Strategi itu meliputi pengungkapan pertanyaan dengan bentuk
atau cara yang lain, mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana, atau
menanggulangi penjelasan-penjelasan
sebelumnya.
Komponen-komponen yang termasuk ke dalam keterampilan
bertanya lanjutan adalah :
a. pengubahan tuntunan tingkat kognitif
pertanyaan: untuk pengembangan berfikir siswa perlu dilakukan pengubahan
tuntutan tingkat kognitif pertanyaan.
b. Urutan pertanyaan : pertanyaan yang
diajukan haruslah mempunyai urutan yang logis.
c. Melacak : untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan siswa yang berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan,
keterampilan melacak perlu dipunyai oleh guru. Melacak dapat dikerjakan dengan
meminta siswa untuk memberikan penjelasan tentang jawabannya, memberikan
alasan, memberikan contoh yang relevan dan sebagainya.
d. Keterampilan mendorong terjadinya
interaksi antar peserta didik
Teknik dasar bertanya dilakukan dalam proses pembelajaran
antara lain :
1. Pertanyaan yang diajukan harus jelas
dan langsung diajukan kepada semua peserta didik dan berikan waktu secukupnya
untuk berfikir menjawabnya
2. Mencegah jawaban yang tidak sesuai
dengan pertanyaan
3. Mempersilahkan peserta didik untuk
menjawab
4. Memotivasi peserta didik agar
mendengarkan jawaban
Kebiasaan yang harus
dihindari dalam pelaksanaan keterampilan bertanya adalah sebagai berikut:
a. Mengulangi
Pertanyaan Sendiri
Sebelum siswa dapat berpikir maksimal
terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak
konsentrasi.
b. Mengulangi
Jawaban Siswa
Hal ini menyebabkan waktu terbuang,
siswa tidak mendengar jawaban dari temanya
yang lain karena guru akan mengulanginya.
c. Mejawab
Pertanyaan Sendiri
Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa
mendapatkan kesempatan cukup untuk
memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu memikirkan
jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya.
d. Pertanyaan
Yang Memancing Jawaban Serentak
Contoh : Apa ibu kota RI? Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan
pasti siapa yang benar dan menutut
kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya.
e. Pertanyaan Ganda
Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke Indonesia, mengapa
mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia. Hal ini akan
mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua
tugas itu.
f.
Menentukan siswa tertentu untuk
menjawabnya. Akibatnya anak yang tidak
ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.
Jenis-jenis
pertanyaan menurut tujuannya:
a) Pertanyaan permintaan (compliance
question), pertanyaan harapan agar siswa mematuhi peraturan
b) Pertanyaan retoris (rhetorical
question), menghendaki jawaban guru.
c) Pertanyaan mengarahkan (prompting
question), pertanyaan yang diajukan untuk mengarahkan siswa dalam proses
berfikir
d) Pertanyaan menggali (probing
question), pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami
jawabannya.
e) Pertanyaan menurut taksonomi bloom
(kognitif, afektif dan psikomotor)
f) Pertanyaan menurut luas dan sempit
sasaran