Sekolah Sebagai Laboratorium Demokrasi
Dalam konteks pendidikan formal, khususnya pada jenjang pendidikan dasar,
sekolah seyogyanya dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial-pedagogis
yang kondusif atau memberi suasana bagi tumbuh-kembangnya berbagai kualitas
pribadi peserta didik. Oleh karena itu sekolah sebagai bagian integral dari
masyarakat perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sepanjang hayat, yang mempu memberi keteladanan, membangun
kamauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
demokrasi.
Sekolah dalam Undang-Undang RI No.20
Tahun 2003 disebut “satuan pendidikan” Sekolah Dasar (SD) sebagai satuan
pendidikan merupakan suatu entity (satuan utuh) wahana pendidikan nasional yang
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangkan dalam lingkungan
sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersisi
jamak. Sifat multidimensional itu antara lain terletak pada :
1.
Pandangannya yang pluralistik-uniter
(bermacam-macam tetapi menyatu dalam pengertian Bhinneka Tunggal Ika)
2.
Sikapnya dalam menempatkan individu,
negara, dan masyarakat global secara harmonis
3.
Tujuannya yang diarahkan kepada semua
dimensi kecerdasan (spiritual, rasional, emosianal, dan sosial)
4.
Konteks (setting) yang menghasilkan
pengalaman belajarnya yang terbuka, fleksibel atau luwes, dan bervariasi
merujuk kepada dimensi tujuannya.
Apabila
ditampilkan dalam wujud program pendidikan paradigma baru, salah satunya
menuntut tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk
memahami penerapan demokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki wawasan
yang luas tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks.
Strategi Umum Pengembangan Warga Negara yang Demokratis di Lingkungan
Sekolah
Strategi dapat diartikan sebagai serangkaian langkah yang dipilih untuk
mencapai tujuan atau target. Winataputra (2005) menjelaskan karakteristik pokok
untuk masing-masing strategi,
yaitunya sebagai berikut:
1) Pertemuan kelas berita baru
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
kelas guna membahas berita aktual yang ada di media masa.
2) Cambuk bersiklus
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
saling bertanya dan menjawan secara bergantian.
3) Waktu untuk penghargaan
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
untuk memberikan penghargaan terhadap orang lain.
4) Waktu untuk yang terhormat
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui acara yang
secara khusus diadakan atas inisiatif siswa untuk memberi penghargaan untuk
orang yang sangat dihormati.
5) Pertemuan perumusan tujuan
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
yang sengaja diadakan atas inisiatif guru dan/atau siswa untuk merumuskan visi
atau tujuan sekolah.
6) Pertemuan legislasi
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
untuk merumuskan norma atau aturan yang akan dilakukan di sekolah.
7) Pertemuan evaluasi aturan
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui untuk
mengevaluasi pelaksanaan norma atau aturan yang telah disepakati yang berlaku
di sekolah.
8) Pertemuan perumusan langkah kegiatan
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
untuk menetapkan prioritas atau tahapan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
dibawah supervisi sekolah.
9) Pertemuan refleksi belajar
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
pengendapan dan evaluasi terhadap proses hasil belajar setelah selesai satu
atau beberapa pertemuan.
10) Pertemuan pemecahan masalah
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
terencana untukmemecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar yang
menyangkut kehidupan siswa.
11) isu akademis
Merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk membahas akademis.
12) Pertemuan perbaikan kelas
Merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk membahas masalah yang
menyangkut kehidupan siswa.
13) Pertemuan tindak lanjut
Merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk membahas tundak lanjut
suatu kegiatan
14) Pertemuan perencanaan
Merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan untuk menyusun rencana bersama.
15) Pertemuan pengembangan konsep
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan
untuk menyusun gagasan baru untuk pemecahan masalah yang pelik.
16) Pembahasan situasi pelik
Merupakan
strategi pengembangan sikap demokratis den tanggung jawab melalui
pertemuan untuk membahas masalah yang pelik.
17) Kotak saran
Merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis den tanggung jawab melalui pengumpulan saran secara bebas dan
rahasia.
18) Pertemuan dalam pertemuan
Merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis den tanggung jawab melalui pertemuan kelompok kecil dalam konteks
pertemuan klasikal atau pertemuan besar.
DAFTAR PUSTAKA
http://partanto.blogspot.com/2012/03/demokrasi.html
(Diakses 6 Mei 2013)
http://omdompet.blogspot.com/2012/03/rangkuman-pembelajaran-pkn-di-sd.html
(Diakses
6 Mei 2013)
No comments:
Post a Comment