Kelebihan
pembelajaran terpadu antara lain sebagai berikut :
1. Pengalaman
dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan pengambilan tema. Guru dalam
memilih tema yang akan dipelajari oleh siswa dapat disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa, misalnya untuk anak kelas rendah guru dapat memulai dengan
tema diri sendiri.
2. Kegiatan
yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3. Seluruh
kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan dapat
bertahan lebih lama. Pembelajaran Terpadu menumbuh kembangkan keterampilan
berpikir anak. Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena
peserta didik dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih
dalam ketika menghadapi situasi pembelajaran.
4. Menyajikan
kegiatan yang sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan
anak. Pembelajaran terpadu menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata
yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep.
5. Menumbuh
kembangkan keterampilan sosial anak, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi
dan respek terhadap gagasan orang lain.
6. Dengan
menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi penghematan waktu, tenaga dan
sarana serta biaya karena beberapa bidang kajian dapat dibelajarkan sekaligus.
Tumpang tindih materi juga dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
7. Pembelajaran
terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara
pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga
pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, dan memudahkan memahami
hubungan materi dari satu konteks ke konteks lainnya.
8. Akan
terjadi peningkatan kerja sama antarguru bidang kajian terkait, guru dengan
peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan
narasumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata,
dan dalam konteks yang lebih bermakna.
9. Mempermudah
dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami
keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilai atau tindakan yang
terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi.
Kelemahan Pembelajaran Terpadu
Di
samping kekuatan yang dikemukakan itu, pembelajaran terpadu juga memiliki
kelemahan. Perlu disadari, bahwa sebenarnya tidak ada model pembelajaran yang
cocok untuk semua konsep, oleh karena itu model pembelajaran harus disesuaikan
dengan konsep yang akan diajarkan. Begitu pula dengan pembelajaran terpadu
memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut ini.
a) aspek
Guru
Guru harus berwawasan
luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa
percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara
akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar
penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. guru
tidak sekedar mengajar, tetapi ia harus mempersiapkan secara cermat,
melaksanakan, dan memantau perkembangan siswa dengan berbagai karakterstiknya.
Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran terpadu akan sulit terwujud.
b) Aspek
peserta didik
Pembelajaran terpadu
menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam
kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model
pembelajaran terpadu menekankan pada kemampuan mengurai, kemampuan
menghubung-hubungkan, kemampuan menemukan dan menggali. Bila kondisi ini tidak
dimiliki, maka penerapan model pembelajaran terpadu ini sangat sulit
dilaksanakan
c) Aspek
sarana dan sumber pembelajaran
Pembelajaran terpadu
memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi,
mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan
mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka
penerapan pembelajaran terpadu juga akan terhambat.
d) Aspek
kurikulum
Kurikulum harus luwes,
berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada
pencapaian target penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam
mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta
didik.
e) Aspek
penilaian
Pembelajaran terpadu
membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan
keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang
dipadukan. Dalam kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan
prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif, juga dituntut
untuk berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guru
yang berbeda.
f) Suasana
pembelajaran
Pembelajaran terpadu
berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’nya
bidang kajian lain. Dengan kata lain, pada saat mengajarkan sebuah tema, maka
guru berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan tersebut
sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan guru itu
sendiri.
No comments:
Post a Comment