Perspektif
Global Sejarah, Geografi, Ekonomi, Antropologi, Politik dan Sosiologi
Perspektif
global merupakan solusi yang tepat untuk menghadapi tantangan di era
globalisasi sekarang ini. Dengan belajar perspektif global maka akan tercapai interaksi
yang harmonis dalam masyarakat dunia
yang ditunjukkan dengan adanya kemampuan berempati dan mempunyai sifat
altruisme (mengutamakan kepentingan
orang lain, kalau perlu dengan mengeluarkan pengorbanan).
A.
Perspektif Global Bidang Sejarah
Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu atau perspektif
sejarah itu sama dengan perspektif waktu, terutama waktu yang sudah lampau.
Perspektif sejarah suatu peristiwa, membawa citra tentang suatu pengalaman masa
lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-kejadian yang
akan datang. Perspektif global dari sudut pandang sejarah dimunculkan dalam
pendidikan sebagai acuan transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk memasuki kehidupan global di hadapannya.
Seperti:
a. Tokoh-tokoh agama, para nabi, dan
rasul yang tidak hanya berpengaruh terhadap umatnya pada saat mereka masih
hidup dikawasan lingkungannya masa itu melainkan tetap menjadi pola prilaku dan
teladan secara global sampai saat ini.
b. Bangunan bersejarah seperti Ka’bah
dan Masjidil Haram, Tembok Besar Cina, Mesjid Taj Mahal dan Candi Borobudur
merupakan beberapa bangunan yang bukan hanya merupakan pengetahuan, melainkan
lebih jauh dari pada itu, wajib dijadikan acuan pendidikan mengenai nilai-nilai
kemanusiaan, budaya, bahkan keagaman yang ada di dalamnya.
c. Berbagai perang seperti Perang Dunia
yang tercatat sebagai peristiwa sejarah merupakan pengalaman buruk yang telah
menjadi alat penyadar umat dunia untuk memikirkan hal-hal yang lebih bernilai
dan bermakna bagi kemanusiaan serta meningkatkan kemampuan IPTEK yang mendukung
kesejahteraan. Sebaliknya pengalaman negatif yang membawa malapetaka terhadap
penghancuran umat, menjadi acuan kewaspadaan bagi kepentingan bersama. Bagi
kepentingan pendidikan, perang yang merupakan peristiwa sejarah itu juga
menjadi ajang meningkatkan kesadaran, penghayatan dan kewaspadaan peserta didik
terhadap bahaya perang “modern” di hari-hari mendatang.
d. Pertemuan Internasional yang
bernilai dan bermakna sejarah seperti antara lain Konferensi Asia Afrika yang telah
menyadarkan masyaraka Dunia terhadap pentingnya persatuan untuk menghadapi
negara-negara besar yang secara sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial
politik lebih kuat daripada negara-negara yang bersangkutan. Perspektif global
sejarah yang demikianlah yang wajib diangkat dalam pendidikan.
Dengan belajar sejarah kita akan mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu belajar dari perubahan yang terjadi
tersebut, sehingga mampu mengantisipasi, mengahadapi dan mengatasinya.
B.
Perspektif
Global Bidang Geografi
Perspektif geografi mengacu pada konsep ruang atau
perspektif sejarah itu sama dengan perspektif keruangan. Ruang dalam geografi
yaitu permukaan bumi yang tiga dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa darah
dan perairan serta kolom udara diatasnya. Perspektif geografi atau perspektif
keruangan adalah suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan
fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat
ini, terutama untuk masa yang akan datang. Pendekatan yang dapat diterapkan
pada perspektif keruangan ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan
mempredeksi. Ruang permukaan bumi ini secara bertahap ukuran dan jaraknya mulai
dari tingkat lokal, regional sampai ketingkat global. Oleh karena itu
perspektif geografi adalah perspektif keruangan yang bertahap dari perspektif
lokal, regional sampai ke perspektif global. Misalnya, melalui proses
pengamatan perspektif lokal, tampak bahwa perkampungan yang satu dengan yang lebih
luas dari perkampungan lain-lainnya, yaitu kerena adanya jalan, alat angkutan,
atau transportasi, juga karena arus manusia dan barang. Disini terjadi proses
social ekonomi dalam bentuk interaksi antar penduduk (manusia). Lebih luas dari
perkampungan, tampak suatu kota dari waktu ke waktu yang areal atau kawasannya
yang makin luas serta isi kota itu mengalami perkembangan. Pemukiman penduduk,
tempat perbelanjaan, pasar, jaringan jalan, jumlah penduduk, dan seterusnya
mengalami perubaha serta perkembangan. Bahkan anda memperhitungkan masa yang
akan datang atau memprediksi bahwa kota-kota kecil itu akan bersambung satu
sama lain dan akan membentuk kota yang lebih besar dari semula. Dalam proses
perluasan kota dan penambahan serta pertambahan penduduknya, telah terjadi
proses yang dikenal sebutan urbanisasi. Urbanisasi ditandai dengan kegiatan
perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan, Perluasan area atau kawasan
kota serta Perubahan cara hidup sebagai orang kota.
C.
Perspektif
Global Bidang Ekonomi
Perspektif ekonomi terkait dengan waktu, hari ini dan hari
esok. Sedangkan yang diperspektifkan berkenaan dengan keinginan yang cenderung
tidak terbatas, persediaan sumber daya itu terbatas bahkan langka, dan adanya
penggunaan alternative sumber daya. Perspektif ke hari esok atau masa yang akan
datang, terkait luas dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK
dalam proses produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas
kuantitasnya dan akhirnya persediaan sumber daya yang terbatasi bahkan langka.
Sedangkan penggunaan sumber daya alternative, sangat berkaitan dengan IPTEK dan
kecenderungan kebudayaan. Pada masa sekarang ini, angka pertumbuhan penduduk
dunia itu sangat besar. Hal tersebut menjadi landasan perhitungan pertumbuhan kebutuhan
manusia. Ketidak terbatasan kebutuhan itu, tidak semata-mata didasari oleh
keinginan yang tidak terbatas namun juga dilandasi oleh pertumbuhan yang mau
tidak mau harus dilayani oleh persediaan dan peningkatan produksi.
Di bumi ini terdapat sumber daya alam yang dapat diperbarui
(tumbuh-tumbuhan, hewan) dan yang tidak dapat diperbarui (migas, batu-bara).
Sumber daya yang sifatnya tidak dapat diperbarui akan habis sekali pakai
sehingga persediaannya makin terbatas. Sedangkan di pihak lain kebutuhan terus
meningkat karena pertumbuhan penduduk, dan keinginan yang cenderung tidak
terbatas. Kesenjangan ini bukan bersifat lokal atau regional, melainkan telah
menjadi masalah global. Disini di tuntut kiat-kiat ekonomi untuk menciptakan
keseimbangan antara konsumsi di satu pihak, dan produksi di lain pihak. Salah
satu kiat itu bagaimana kemajuan dan penerapan IPTEK berupaya mencari jalan
keluar dari masalah tadi.
D.
Perspektif Global Bidang Antropologi
Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, terarah
pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global
berupa mengamati, menghayati dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara
menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain
terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.
Pada Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun mulai
dari tingkat lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya
dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Perkembangan serta
kemajuan yang ada di sekitar kita merupakan hasil pengembangan akal pikiran
manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses
dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global
kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka, persilangan
kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak dapat
dicegah apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia. Untuk itu, ditinjau dari perspektif
budaya dan Antropologi, kewaspadaan terhadap dampak negatif harus menjadi
kepedulian kita semua.
Antropologi akan terus berkembang sampai sekarang pada
akhirnya berada pada masa globalisasi ini. Pada dasarnya antropologi tidak
terbebas dari suatu nilai akan tetapi dengan globalisasi yang menganggap dunia
tanpa batas akan sangat berpengaruh. Disisi lain perspektif global jika
dikaitkan dengan antropologi mempunyai dampak positif bagi kekayaan khasanah
budaya suatu bangsa serta globalisasi juga dapat mempercepat pola kehidupan
bahasa. Misalnya melahirkan pranata-pranata atau lembaga-lembaga social baru
seperti lembaga suadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi di pasar modal.
Perkembangan pakaian seni dan ilmu pengetahuan turut meramaikan kehidupan
masyarakat.
Akan tetapi tidak bias dipungkiri dalam bidang sosial dan
budaya menimbulkan dampak negatif dari globalisasi antara lain adalah
meningkatkan individualisme, perubahan pada pola kerja, terjadinya pergeseran
nilai kehidupan dalam masyarakat. Saat ini dikalangan generasi muda banyak yang
seperti kehilangan jati dirinya. Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup
alabarat yang tidak cocok jika diterapkan di indonesia, seperti berganti-ganti
pasangan, konsumtif dan hedonisme tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku di Negara kita. Untuk itu sebagai generasi muda penerus bangsa kita
harus menyadari keberadaan nilai yang masih berlaku di Negara kita. Kita harus
pandai di dalam menyeleksi budaya asing yang masuk ke Negara kita. Jika budaya
asing tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang berdasarkan
pancasila, kita berusaha bersifat terbuka dalam menerima kebudayaan tersebut.
Akan tetapi jika tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita harus bersuara
lantang untuk menolaknya.
E.
Perspektif Global Bidang Politik
Ilmu politik adalh ilmu yang mempelajari negara,
tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan
tujuan-tujuan itu. Dalam perspektif global, hubungan suatu negara dengan
negara-negara lain adalah hal yang pokok.
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang
menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada
salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat
dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai
cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut
mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.
Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik
luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak
Konferensi Asia Afrika (KAA – yang menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung
Declaration) dan Gerakan
Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).
Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat
melepaskan diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan
di negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya
politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas pada
tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global
dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek
hubungan luar negeri Indonesia.
F.
Prespektif Global Bidang Sosiologi
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul
akibat hubungan kelompok-kelompok umat manusia dan lingkungan manusia dalam
hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan
utamanya yaitu hubungan antarmanusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk
oleh manusia sendiri,atau yang disebut lingkungan sosial
Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan
tertentu. Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh
motif ekonomi. Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat
global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses
modernisasi.
Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang
transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial baik secara langsung
(misalnya di pasar swalayan) maupun tidak langsung (misalnya on-line shopping) ini semakin
intensif dan meluas menembus batas-batas local, regional, nasional, internasional,
sampai global sekalipun. Hal ini tentunya membawa perubahan sosial, kemajuan
sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan wawasan
manusia yang mengalaminya. Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan teknologi
berdampak luas pada tatanan sosial dan telah memasuki kehidupan segala lapisan
masyarakat secara lokal, regional, bahkan juga global. Contohnya jenis makanan
khas setempat yang telah menyebar ke segala tempat bahkan juga di manca negara,
seperti misalnya makanan khas Indonesia tempe yang kini terkenal di Jepang.
Contoh lainnya adalah jenis permainan atau kebudayaan lokal/tradisional yang
kini terkenal di segala penjuru dunia, misalnya pencak silat, gamelan,
tari-tarian Bali, dsb. Kegiatan sehari-hari seperti belajar dan olah raga juga
merasakan dampak globalisasi, misalnya pertukaran pelajar dan pertandingan olah
raga antarnegara seperti sea games ataupun olimpiade. Jadi, tampak bahwa
interaksi sosial, hubungan antarmanusia saat ini sudah semakin meluas.
Hal ini tentunya membawa dampak positif (menambah pengalaman
dan kemampuan, pertukaran nilai, dst) maupun negatif (pergaulan bebas, pemakaian
obat-obat terlarang, sadisme) bagi kehidupan sosial di negara yang
mengalaminya. Dampak positif yang ada patut disyukuri dan dijadikan sesuatu yang
bermakna. Dari peristiwa dan interaksi sosial yang ada, menyadarkan manusia
agar menghargai satu sama lain karena manusia sama harkat dan derajatnya di
sisi Tuhan YME. Sedangkan dampak negatif yang ada wajib diwaspadai oleh semua
pihak. Harus menjadi perhatian dan kepedulian kita bahwa ada kelompok manusia
yang bertujuan komersial dan barangkali juga bertujuan politik yang secara
sengaja melakukan penetrasi budaya untuk meracuni dengan tujuan menghancurkan
generasi muda bangsa tersebut. Kita harus secara aktif mencari alternatif
pemecahannya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sejarahdanpengertian_pespektifglobal.htm
(diakses 15 Februari 2013)
http://perspektif_global_dari_visi_geografi,sejarah_dan_ekonomi.htm (diakses 15 Februari 2013)
http://LessonOfEcky_perspektifglobaldilihat_darisudut_ilmuekonomi_ilmusosial_dan_ilmu_lain_yang_terkait.htm (diakses 15 Februari 2013)
http://lotusblossom_sperspektifglobal_SemesterUniversitas_Terbuka.htm (diakses 15 Februari 2013)
http://
PERSPEKTIF_GLOBALv.htm (diakses 15 Februari 2013)
No comments:
Post a Comment